Minggu, 25 Agustus 2019

Keutamaan Menyampaikan Ilmu


Keutamaan Menyampaikan Ilmu

Ilmu adalah cahaya yang membebaskan dari gelapnya kebodohan,  ilmu adalah petunjuk dalam kebingungan ketika tidak tau arah. Menyampaikan ilmu adalah kemuliaan,  dan menyembunyikannya adalah kehinaan. Beruntunglah orang yang diberi ilmu kemudian menyampaikannya kepada orang lain.

عن عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا وَحَفِظَهَا وَبَلَّغَهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ (رواه الترمذي)


Dari Abdullah bin Mas'ud ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda, "Sungguh, Allah akan memperindah seseorang yang mendengar perkataanku, dia memahaminya, menghafalnya dan menyampaikannya (kepada orang lain). Bisa jadi, orang yang memahami fiqih ia menyampaikan kepada orang lain yang lebih faqih darinya. Dan ada tiga perkara yang mana hati seorang muslim tidak akan dengki terhadap hati saudaranya sesama muslim ; (1) mengikhlaskan amalan karena Allah, (2) saling menasehati terhadap para pemimpin kaum muslimin, (3) berpegang teguh terhadap jama'ah mereka, sesungguhnya da'wah meliputi dari belakang mereka." (HR Tirmidzi)

Takhrij Hadits :
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunan (Jami')nya, Kitab Al-Ilm an Rasulillah Saw, Bab Ma Ja'a Fil Hats Ala Tabligis Sima', hadits no 2582.

Hikmah Hadits;
1. Keutamaan orang yang mempelejari ilmu, khususnya yg terkait dgn hadits Nabi Saw; yaitu dengan mendengarkannya (membacanya), memahaminya, mengahafalkannya dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain. Bahwa org yg demikian, akan "diperindah" oleh Allah Swt. Kata ( نضر ) dalam hadits di atas maknanya adalah ( النضارة )  yg berarti (  الحسن والرونق ) kebaikan dan kemuliaan. Artinya ia akan dibaguskan dan dimuliakan Allah Swt, baik akhlaknya, tampilan fisiknya, ilmunya, rizkinya, keluarganya dan juga kehidupannya.
2. Orang yg berilmu dan mau menyampaikan ilmunya kepada orang lain, sangat berpotensi mendapatkan kemuliaan jiwa; hatinya akan dihindarkan dari sifat dengki (hasad) dan ghil (dendam) kepada sesamanya. Karena ia akan memgetahui hakekat kebaikan jiwa dengan ilmunya serta mengarahkannya utk mengamalkannya.
3. Tiga kunci pengasah jiwa agar hati terhindar dari dengki dan dendam sebagaimana disabdakan Nabi Saw adalah sbb ;
#1. Mengikhlaskan amalan semata-mata hanya karena Allah Swt, bukan utk tujuan harta dunia, atau pangkat dan kedudukan, atau ketenaran dan popularitas, atau sekedar mendapatkan "like" di media sosial, namun benar2 ia dedikasikan amalannya hanya mengharap ridha Allah Swt.
#2. Memberikan nasehat kepada pemimpin kaum muslimin, karena nasehat kepada mereka memiliki dampak kebaikan yg luas; mereka dapat mengimplementasikannya dan menjadi kebijakan yg bermanfaat bagi kaum muslimin.
#3. Istiqamah bersama-sama dengan jama'ah umat Islam; karena dengan bersama mereka keberkahan dalam keimanan dan keislaman serta keistiqamaham akan terjaga. Dan juga   (sebagaimana sabda Nabi Saw di atas), kemaslahatan dakwah akan dapat diraih dan didapatkan.
Mudah2an kita semua termasuk ke dalam golongan ahli ilmu dgn berbagai keutamaan besar yg bertaburan menghiasinya, dan juga semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang2 yg diibersihkan hatinya dari sifat hasad, dengki dan dendam.

Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar