Jumat, 29 Desember 2017

KAJIAN RUQYAH

AYAT-AYAT RUQYAH
==================
------------------------------------
عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ –رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- أَنَّ أُنَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- أَتَوْا عَلىَ حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ اْلعَرَبِ, فَلَمْ يَقْرُوْهُمْ. فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ، إِذْ لُدِغَ سَيِّدُ أُولَئِكَ. فَقَالُوْا: هَلْ مَعَكُمْ مِنْ دَوَاءِ أَوْ رَاقٍ؟ فَقَالُوْا: إِنَّكُمْ لَمْ تَقْرُوْنَا, وَلاَ نَفْعَلُ حَتىَّ تَجْعَلُوْا لَنَا جُعْلاً. فَجَعَلُوْا لَهُمْ قَطِيْعًا مِنَ الشَّاءِ. فَجَعَلَ يَقْرَأُ بِأُمِّ اْلقُرْآنِ, وَيَجْمَعُ بُزَاقَهُ وَيَتْفُلُ فَبَرَأَ, فَأَتَوْا بِالشَّاءِ. فَقَالُوْا: لاَ تَأْخُذْهُ حَتىَّ نَسْأَلَ النَّبِيَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-, فَسَأَلُوْهُ. فَضَحِكَ وَقَالَ: وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ؟ خُذُوْهَا, وَاضْرِبُوْا لِيْ بِسَهْمٍ. (رَوَاهُ اْلبُخَارِيُّ)

Dari Abu Sa'id al-Khudri ra., ia bercerita: "Sesungguhnya ada sekelompok manusia dari shahabat Nabi saw. melewati suatu perkampungan Arab, dan para penduduk kampung enggan menjamu mereka. Di saat kondisi seperti itu, tiba-tiba Pemuka kaum mereka disengat (Kalajengking). Kemudian mereka bertanya (kepada para shahabat): 'Apakah kalian punya obat atau ada yang bisa meruqyah?' Maka mereka menimpalinya: 'Sesungguhnya kalian enggan untuk menjamu kami', dan kami tidak akan melakukan (ruqyah) jika kalian tidak memberi imbalan kepada kami. Lalu mereka pun (berjanji) untuk memberikan sejumlah kambing. Kemudian ada salah (seorang sahabat) yang melakukan ruqyah dengan membaca Ummul Qur’an (al-Fatihah).

kreteria Ruqyah Syar'iyyah


3 Kriteria Ruqyah yang Syar’iyah

==================
-------------------------------------
وَقَدْ أَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى جَوَازِ الرُّقَى عِنْدَ اجْتِمَاعِ ثَلَاثَةِ شُرُوطٍ. أَنْ يَكُونَ بِكَلَامِ اللَّهِ تَعَالَى أَوْ بِأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ، وَبِاللِّسَانِ الْعَرَبِيِّ أَوْ بِمَا يُعْرَفُ مَعْنَاهُ مِنْ غَيْرِهِ، وَأَنْ يُعْتَقَدَ أَنَّ الرُّقْيَةَ لَا تُؤَثِّرُ بِذَاتِهَا بَلْ بِذَاتِ اللَّهِ تَعَالَى.
Imam Ibnu Hajar al-Asqolani rahimahullah berkata: “Dan para ulama telah sepakat bahwa Ruqyah itu dibolehkan jika terdapat 3 Syarat: Menggunakan Kalamullah (al-Qur’an) atau dengan Asma’ dan Shifat-Nya, Berbahasa Arab atau dengan bahasa lain yang dipahami maknanya, dan ada keyakinan bahwa bacaan ruqyah tidak punya pengaruh dng sendirinya tanpa Kuasa Allah.” (Kitab Fathul Bari: 10/ 195)

Jumat, 08 Desember 2017

AMANKAN ANAK ANDA SETELAH MAGHRIB TIBA

Kajian Ruqyah Syar’iyah
🌻🌻🕋🕋🌹🕋🕋🌻🌻
=======================
-------------------------------------
عَنْ جَابِرٍ –رضي الله عنه- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: لاَ تُرْسِلُوا فَوَاشِيَكُمْ وَصِبْيَانَكُمْ إِذَا غَابَتِ الشَّمْسُ، حَتَّى تَذْهَبَ فَحْمَةُ الْعِشَاءِ. فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْبَعِثُ إِذَا غَابَتِ الشَّمْسُ، حَتَّى تَذْهَبَ فَحْمَةُ الْعِشَاءِ.
Dari Jabir ra. Rasulullah saw. bersabda, “Jangan kalian lepas hewan ternak dan anak-anak kalian ketika Matahari tenggelam, sampai berlalu awal waktu Isya’. Karena Syetan bertebaran saat Matahari tenggelam, sampai berlalu awal waktu Isya’.” (HR. Muslim).

Testimoni Nabi di Saat Maghrib
عن وَحْشِيٍّ بن حرب –رضي الله عنه-، أَنَّ النَّبِيَّ –صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ لِحَاجَتِهِ مِنَ اللَّيْلِ، فَتَرَكَ بَابَ الْبَيْتِ مَفْتُوحًا. ثُمَّ رَجَعَ فَوَجَدَ إِبْلِيسَ قَائِمًا فِي وَسَطِ الْبَيْتِ، فَقَالَ النَّبِيُّ –صلى الله عليه وسلم-: اخْسَأْ يَا خَبِيثُ مِنْ بَيْتِي، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم-: إِذَا خَرَجْتُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ بِاللَّيْلِ، فَأَغْلِقُوا أَبْوَابَهَا.
Dari Wahsyi bin Harb ra.: “Nabi saw. pernah keluar dari rumahnya untuk suatu keperluan, beliau biarkan pintu rumah terbuka. Saat beliau pulang, beliau menjumpai Iblis berdiri di depan pintu rumah. Lalu Nabi saw. berkata: Enyahlah wahai iblis dari rumahku! Lalu beliau bersabda, “Apaabila kalian keluar dari rumah kalian di malam hari, maka tutuplah pintu-pintu kalian.” (HR. Thabrani, dishahihkan Imam al-Haitsami)
---------------------------------------------
Di Zaman Now sudah banyak orangtua yang tidak peduli dengan Petunjuk Nabi saw. yang satu ini, apalagi mereka yang tinggal di Ibukota, Kota besar atau di tengah keramaian. Mereka membiarkan anak-anak berkeliaran, karena menganggap hal itu sudah tidak berlaku, akhirnya banyak anak kena beragam gangguan Syetan tanpa disadari orangtuanya. Mereka jadi cenderung membangkang perintah Allah dan menerjang larangan-Nya. Na’udzubillahi min dzalik.
🍒🍒🍒🍏🍏🍏🍒🍒🍒
Hasan Bishri, Lc Pimpinan Graha Ruqyah dan Bekam Salemba (Tempat Ruqyah Syar’iyah di Jakarta 08787 4151 924)
======================

Minggu, 03 Desember 2017

Apa yang terjadi atas ibu ini.. Saksikan..

RUQYAH MANDIRI

RUQYAH MANDIRI


SERIAL KAJIAN RUQYAH SYAR'IYYAH
----------------------------------
by. Graha Ruqyah, Jl. Salemba Tengah no. 59 B Jakarta Pusat. Tlp. 08787 4151 924
(Tempat Recommanded untuk Terapi Ruqyah Syar’iyah dan Bekam di Jakarta)
=====================
METODE RUQYAH MANDIRI

Urgensi Meruqyah Anak Kecil



Awas...!!! Anak Rentan Diganggu Syetan
By Hasan Bishri, Lc. (Direktur Graha Ruqyah dan Bekam Salemba 0815 816 7874)

Muqoddimah
Banyak orang beranggapan bahwa anak itu masih suci, ia tidak menanggung dosa selama ia belum baligh. Sehingga mereka tidak mungkin diganggu syetan karena kondisinya yang masih suci. Mereka mendasarkan alasan itu pada sabda Rasulullah saw. berikut.
Rasulullah saw. telah bersabda, “Diangkat pena pencatat amal dari tiga kelompok. Yaitu; anak kecil sampai ia baligh, orang gila sampai ia sadar (sembuh), orang tidur sampai ia terbangun.” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib ra. dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani)