Awas...!!! Anak Rentan Diganggu Syetan
By Hasan
Bishri, Lc. (Direktur Graha Ruqyah dan Bekam Salemba 0815 816 7874)
Muqoddimah
Banyak orang beranggapan bahwa anak itu masih suci, ia tidak
menanggung dosa selama ia belum baligh. Sehingga mereka tidak mungkin diganggu
syetan karena kondisinya yang masih suci. Mereka mendasarkan alasan itu pada
sabda Rasulullah saw. berikut.
Rasulullah saw. telah bersabda, “Diangkat pena
pencatat amal dari tiga kelompok. Yaitu; anak kecil sampai ia baligh, orang
gila sampai ia sadar (sembuh), orang tidur sampai ia terbangun.” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib ra. dan
dishahihkan oleh Syekh al-Albani)
Anak Tidak Aman
Memang tidak salah pernyataan di atas, anak selama
belum baligh ia belum mukallaf alias tidak terbebani oleh perintah dan
larangan, sehingga bisa dikatakan masih suci. Tapi bukan berarti ia aman atau
terjaga dan terlindungi dari gangguan Syetan. Justru anak itu sangat rentan
dengan gangguan Syetan.
Di antara rentannya anak terhadap gangguan syetan
adalah; Karena anak belum paham akan hakikat permusuhannya dengan Syetan.
Anak juga belum bisa baca do’a-do’a
perlindungan. Anak juga belum mengerti tentang tipudaya Syetan. Anak juga belum
bisa membedakan antara yang Haq dan Bathil, dan juga belum bisa Ibadah dengan benar
yang membuat Syetan sehingga mereka masih polos dan belum ada perbentengan diri
yang bisa memproteksinya dari gangguan syetan.
Anak Rentan
Gangguan Syetan
Inilah info penting dari Rasulullah saw. kepada kita
sebagai orang tua bahwa anak itu sangat rentan dengan gangguan Syetan. Dari Abu Hurairah ra.:
Nabi saw. bersabda, “Tidaklah setiap anak yang terlahir, kecuali Syetan
menyakitinya saat ia dilahirkan, sehingga ia teriak karena gangguan Syetan
kepadanya, kecuali Maryam dan Anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari
Abu Hurairah ra. Nabi saw. bersabda, “Setiap anak Adam ditusuk Syetan dengan
jarinya di pinggir lambungnya saat terlahir, kecuali ‘Isa bin Maryam. Ketika
syetan mau menusuknya, hanya mengenai Ari-arinya.” (HR. Ahmad, dan dishahihkan
Syekh al-Arnauth). Simaklah kedua hadits shahih tersebut, ternyata anak tidak
aman dari gangguan Syetan, bahkan saat ia baru terlahir, Syetan langsung
mengganggu dan menyakitinya.
Peran Aktif Orang Tua
Seharusnya
orangtua berperan aktif untuk mohon perlindungan kepada Allah untuk anaknya,
agar mereka senantiasa dilindungi Allah dari berbagai macam gangguan Syetan. Contohlah
sosok orangtua yang sangat bertanggung jawab dalam melindungi anak dan cucunya
dari gangguan Syetan berikut ini. Mereka adalah suri tauladan kita.
Al-Qur’an
telah mengabadikan kiprah orangtua yang bernama Hanah binti Qoud (Ibu Maryam
sekaligus Nenek dari Nabi Isa as.) “Dan sesungguhnya aku memberinya nama
Maryam, dan sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu untuknya dan
keturunannya dari (kejahatan) Syetan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran: 36).
Rasulullah
saw. juga mengabarkan hal itu: Dari Abu Hurairah ra.: Nabi saw. bersabda,
“Tidaklah setiap anak yang terlahir, kecuali Syetan menyakitinya saat
dilahirkan, sehingga ia teriak karena gangguan Syetan kepadanya, kecuali Maryam
dan Anaknya.” Lalu Abu Hurairah berkata: Jika kamu mau, bacalah ayat: Dan
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu untuknya dan keturunannya dari gangguan
Syetan terkutuk (Lihat QS. Ali Imran: 36).” (HR. Ahmad, dan dishahihkan Syekh Syu’eib
al-Arnauth)
Rasulullah Aktif Meruqyah
Keturunannya
Ketika
cucunya (Hasan bin Ali) dilahirkan oleh Fathimah, Rasulullah langsung
mengumandagkan Adzan di telinganya agar tidak kedahuluan oleh terror Syetan
kepadanya. Abu Rafi’ ra. berkata: Aku melihat Rasulullah saw. melantunkan Adzan
di telinga Hasan bin ‘Ali –ketika dilahirkan Ibunya, Fathimah) dengan adzan
Shalat.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani. Lihat Kitab Irwaul
Gholil: 4/ 400)
Rasulullah
saw. juga membaca do’a perlindungan untuk cucu keturunannya. Ibnu Abbas ra. berkata,
“Rasulullah pernah baca isti’adzah (perlindu-ngan) untuk kedua cucunya
Hasan dan Husein, seraya bersabda, “Sesungguhnya bapak kalian (Nabi Ibrahim)
telah membacakannya (juga) untuk kedua anaknya Isma’il dan Ishaq, yaitu: ‘Aku
mohon perlindungan untukmu berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna
dari setiap (kejahatan) syetan dan binatang berbisa serta mata yang jahat.” (HR. Bukhari). Dan ternyata Nabi Ibrahim juga telah melakukan hal yang
sama. Itulah mereka para orangtua teladan yang peduli dengan keselamatan dan
keamanan anak keturunannya.
Pesan Rasulullah untuk Orangtua
Inilah
pesan Rasulullah saw. buat kita semua agar peduli dengan anak-cucu, dan aktif
membantu mereka untuk meraih perlindungan dari Allah agar selamat dari gangguan
Syetan terkutuk. Jabir bin Abdullah ra. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tahanlah
anak-anak kalian sampai berlalu waktu awal Isya’, karena itu adalah waktu berkeliaran
Syetan.” (HR. Ahmad, dan dishahihkan Syekh Syu’eib al-Arnauth)
Dalam riwayat lain; dari Jabir ra.
Rasulullah saw. bersabda, “Jangan kalian lepas hewan ternak dan anak-anak
kalian ketika Matahari tenggelam, sampai berlalu awal waktu Isya’. Karena
Syetan bertebaran saat Matahari tenggelam, sampai berlalu awal waktu Isya’.”
(HR. Muslim).
Penutup
Syetan adalah musuh kita bersama,
sebagai hamba Allah kita harus selalu waspada terhadap tipudaya Syetan dan
gangguannya. Termasuk mewaspadai gangguan Syetan terhadap anak-anak kita agar
kita mudah mengarahkannya ke jalan yang benar dan mendidiknya untuk menjadi
generasi yang shalih dan shalihah. Ingat warning Allah swt. ini: “Sesungguhnya
syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena
sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi
penghuni neraka yang menyala-nyala". (QS. Fathir: 6). Sudahkan kita mohon
Perlindungan kepada Allah untuk anak-cucu kita??? Wallohul musta’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar