Selasa, 21 Januari 2020

Isteri Isteri Calon Penghuni Surga

Isteri Isteri Calon Penghuni Surga 


Surga ada tempat yang penuh dengan kenikmatan yang dijanjikan Allah Swt bagi hamba hamba yang bertaqwa. Surga adalah cita-cita tertinggi orang yang beriman dan menjadi tujuan hidupnya.
Salah satu yang janjikan kelak menjadi penghuni surga adalah isteri yang senantiasa berbuat baik kepada suaminya. 

عَنِ الْحُصَيْنِ بْنِ مِحْصَنٍ أَنَّ عَمَّةً لَهُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ فَفَرَغَتْ مِنْ حَاجَتِهَا فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ مَا آلُوهُ إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ، قَالَ فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ (رواه أحمد)
Dari Al Hushain bin Mihshan bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk suatu keperluan. Setelah urusannya selesai, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya kepadanya, "Apakah engkau memiliki suami?" ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi, "Bagaimanakah sikapmu terhadapnya?" ia menjawab, "Saya tidak pernah mengabaikannya, kecuali terhadap sesuatu yang saya tidak sanggup memenuhinya." Beliau bersabda, "Perhatikanlah selalu posisimu terhadap suamimu. Sesungguhnya yang menentukan surga dan nerakamu adalah terdapat pada (sikapmu terhadap) suamimu." (HR. Ahmad)

Hikmah Hadits;
1. Tingginya posisi seorang suami di hadapan istrinya, hingga Nabi Saw bertanya kepada seorang wanita (shahabiyah) yg melakukan suatu urusan atau pekerjaan tertentu, 'Apakah engkau memiliki suami?' Dan ketika wanita tsb menjawab bahwa ia memiliki suami, Nabi Saw bertanya kembali perihal bagaimanakah ia bersikap terhadap suaminya? Lalu Nabi Saw memberikan nasehat kepadanya, " 'Perhatikanlah selalu posisimu terhadap suamimu. Sesungguhnya yang menentukan surga dan nerakamu adalah terdapat pada (sikapmu terhadap) suamimu.". Masya Allah, demikian tingginya posisi suami di hadapan istrinya, hingga Nabi Saw sampai mengingatkannya bahwa surga dan neraka bagi seorang istri kelak di akhirat sangat tergantung kepada bagaimana sikapnya terhadap suaminya. Jika suaminya ridha terhadapnya, maka surga akan diraihnya. Sebaliknya suaminya tidak ridha kepadanya, maka neraka akan menjadi tempat tinggalnya kelak di akhirat.
2. Hadits di atas memberikan makna bahwa jika seorang wanita melakukan suatu urusan tertentu, atau melakukan pekerjaan tertentu, maka jangan sampai ia melalaikan kewajiban utamanya kepada suaminya. Paling tidak hal2 mendasar yg menjadi kewajibannya sebagai seorang istri, harus ia ditunaikan sebaik2nya. Setidaknya izin atau keridhaan suami menjadi suatu hal yg sangat mendasar, kemudian mengurus urusan rumah tangga, memenuhi kebutuhan suaminya; sarapannya, pakaiannya, dan kebutuhan2 lainnya, harus menjadi prioritasnya. Hal ini terlihat dari pertanyaan Nabi Saw terhadap seorang wanita (shahabiyah) sebagaimana hadits di atas, yg ia melakukan pekerjaan tertentu atau mengurusi urusan tertentu, maka Nabi Saw langsung bertanya kepadanya, 'Apakah engkau memiliki suami?' Seolah Nabi Saw mengisyaratkan jangan sampai pekerjaan atau urusannya tsb melalaikan kewajibannya terhadap suaminya.
3. Maka dalam hadits lainnya Nabi Saw menggambarkan perihal istri yang mendapatkan ridha suami adalah termasuk istri-istri calon penghuni surga. Dalam hadits disebutkan;
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتْ الْجَنَّةَ (رواه الترمذي)
Dari Umu Salamah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Wanita manapun yang meninggal dan suaminya dalam keadaan ridha (kepadanya), niscaya dia masuk surga." (HR. Tirmidzi no 1081). 
Bahkan, yg lebih dahsyat dari penghargaan Allah Swt terhadap wanita shalehah yg mendapatkan ridha dari suaminya adalah bahwa ia kelak boleh masuk ke surga melalui pintu-pintu surga mana saja yang ia suaminya;
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ (رواه أحمد)
Dari Abdurrahman bin Auf ra berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila seorang istri melaksanakan shalat lima waktunya, berpuasa di bulan Ramadhannya, menjaga kemaluannya dan ta'at kepada suaminya, maka (kelak) akan dikatakan kepadanya, 'Masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu inginkan'. (HR. Ahmad, no 1573).
Mudah2 an istri-istri kita semua adalah istri-istri calon penghuni surga, yg bahkan bisa memilih masuk ke dalam surga melalui pintu mana saja yg mereka inginkan.
Amin ya Rabbal Alamiiin. 

Wallahu A'lam 
Abu Ayyash Suparman Fajar,  Lc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar