![]() |
By. Hasan Bishri, Lc.
(Direktur Garaha Ruqyah Salemba, 081225211779)
Awas...! Banyak Tuyul Hoax
Banyak orang yang meyakini bahwa Tuyul adalah makhluk tersendiri, berbeda dengan Jin sebagai makhluk halus atau tidak kasat mata alias ghaib. Bahkan ada yang menganggap bahwa Tuyul adalah wujud dari Janin yang diaborsi oleh ibunya saat masih dalam kandungan. Dan ada juga yang mempresepsikan bahwa Tuyul adalah jelmaan dari anak-anak yang mati saat masih kecil atau balita.
Padahal itu adalah definisi Tuyul yang Hoax alias tidak benar. Karena Tuyul adalah makhluk ghaib, sedangkan janin yang diaborsi atau anak yang meninggal saat masih balita bukanlah mahkluk ghaib, tapi makhluk nyata dan terlihat oleh mata. Hanya saja mereka meninggal duluan, sebelum usia balita, remaja atau dewasa.
Lalu siapakah tuyul itu sebenarnya?. Sungguh tepat definisi yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang mendefinisikan Tuyul sebagai makhluk halus yang konon berupa bocah berkepala gundul, dapat diperintahkan oleh orang yang memeliharanya untuk mencuri uang dan sebagainya. (Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1231).
Tuyul Dalam Syari’at Islam
Lalu bagaimana Syari’at Islam mendefinisikan Tuyul? Tuyul adalah bagian dari jelmaan Jin. Jin sebagai makhluk halus (ghaib) diberi Allah kemampuan untuk berubah wujud dari bentuk aslinya ke bentuk lainnya. Dia bisa menampakkan dirinya pada manusia sehingga bisa dilihat oleh manusia akan keberadaannya. Dia bisa menjelma menjadi sosok tertentu, dengan beragam bentuk dan jenis, termasuk berubah wujud sebagai sosok anak kecil berkepala gundul yang disebut masyarakat sebagai tuyul. Hanya Sosok Rasulullah yang tidak bisa mereka serupai.
Rasulullah saw. telah menegaskan hal itu dalam haditsnya.
Dari Abu Hurairah ra.: Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang melihatku dalam mimpi, maka sungguh ia telah melihatku. Karena syetan tidak bisa menyerupaiku.” (HR. Muslim). Dalam riwayat lain: Dari Anas ra., Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang melihatku dalam tidur (mimpi), berarti ia betul-betul melihatku. Karena syetan tidak bisa menyerupaiku.” (HR. Bukhari & Muslim).
Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Adapun Jin bisa berubah wujud menjadi sosok manusia dan hewan. Mereka berubah wujud jadi ular, kalajengking, onta, sapi, kambing, kuda, bighal dan keledai. Dan bisa berubah jadi burung dan manusia. Sebagaimana Iblis yang datang ke orang (kafir) Quraisy dalam bentuk Suraqah bin Malik bin Ju’syam saat mereka berangkat ke Perang Badar, seperti yang Allah firmankan: “Dan ketika Syetan menampakkan diri pada mereka… (QS. al-Anfal: 48).” (Kitab Majmu’ul Fatawa: 19/ 44)
DR. Umar Sulaiman al-Asyqor rahinahullah berkata: “Sungguh, syetan bisa menampakkan diri sebagai sosok manusia, bahkan terkadang berubah wujud menjadi sosok hewan, seperti Onta, Keledai, Sapi, Anjing, Kucing. Dan yang paling sering berubah wujud menjadi Anjing dan Kucing hitam.” (Kitab Alamul Jinni was Syayathin: 28). Wallahu ‘alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar