By. Hasan Bishri, Lc.
(Direktur Garaha Ruqyah Salemba, 081225211779)
Beda Tuyul Jin dan Tuyul Manusia
Tuyul identik dengan pencuri, karena aktifitasnya yang dikenal masyarakat sebagai sosok yang suka mencuri uang. Meskipun kita tahu bahwa yang suka mencuri tidak hanya tuyul, karena manusia pun banyak juga yang suka mencuri, mengambil sesuatu yang bukan haknya dari yang lainnya. Jin yang suka mencuri disebut Tuyul, dan manusia yang suka mencuri disebut maling.
Biasanya tuyul kalau mencuri sesuatu, jumlah yang dicuri tidak banyak, tapi sering atau berkelanjutan. Kalau obyeknya itu uang kertas, yang dicuri selembar, dua lembar atau tiga lembar. Jika jumlah uang yang kita simpan lima juta, yang diambil hanya sebagian kecil atau beberapa lembar saja. Meskipun ada juga kasus yang Penulis temukan di lapangan, ada Tuyul yang mencuri dalam jumlah banyak, tapi ini jarang terjadi seperti yang diceritakan beberapa korbannya.
Tapi kalau pencuri manusia atau maling, saat dia bisa masuk ke ruang sasarannya, dan di situ terdapat uang lima juta misalnya, biasanya yang diambil adalah uang keseluruhannya, tidak selembar dua lembar. Bahkan terkadang siisi lemari (tidak hanya uang) jadi ludes dan bersih karena dicuri maling. Uang, emas, Hp, Laptop, dan barang berharga lainnya. Apalagi kalau Pencurinya berkerah dan berdasi, alias Koruptor. Apapun dia akan tilep dan curi, yang penting bisa menghasilkan uang dan menambah kekayaan. Jadi maling lebih rakus dan lebih sadis daripada Tuyul, karena mereka bisa bikin bangkrut negara dan rakyat jadi sengsara.
Begitu pula sikap dan kesadisannya, beda antara Tuyul dengan Maling. Tuyul saat tertangkap basah lagi mencuri, biasanya dia kabur atau mengurungkan niatnya. Tapi kalau Maling ketangkap basah oleh tuan rumah, biasanya ia tak segan-segan untuk melukai pemilik uang atau bahkan tega membunuhnya, demi keselamatannya dan uang yang dicurinya. Jadi Maling lebih tega dan bengis daripada Tuyul.
Kenapa Tuyul Jin Hanya Mencuri Sebagian?
Kenapa Tuyul saat mencuri biasanya tidak mengambil obyeknya secara keseluruhan, tapi hanya sedikit? Karena tujuan yang paling besar dari Tuyul adalah mengadu domba Pemilik uang dan keluarga besarnya. Simaklah apa yang telah difrmankan Allah ta’ala berikut: “Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku, Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syetan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.” (QS. Al-Isra`: 53)
Betapa banyak rumah yang kehilangan barang atau uang secara mistrius akhirnya melemparkan tuduhan ke orang-orang sekitarnya. Suami yang kehilangan uang beberapa lembar, langsung menuduh istrinya yang mengambilnya. Atau sebaliknya, istri menuduh suaminya sebagai pencurinya. Atau menuduh anak, saudara atau pembantu rumah tangga yang tinggal serumah. Lalu terjadi kegaduhan dalam rumah, cekcok mulut, saling tuduh, bahkan saling bunuh satu sama lain. Itulah tujuan utama Tuyul Jin yang harus kita waspadai.
Rasulullah saw. juga telah menegaskan dalam hadits shahihnya, bahwa tujuan utma syetan adalah mengadu domba korbannya, agar mereka saling buruk sangka, saling tuduh, bahkan saling baku hantam antara satu dan lainnya. Simak riwayat berikut: “Sesungguhnya syetan telah putus asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat di Jazirah arab, akan tetapi dia mengadu-domba di antara mereka (manusia).” (HR. Muslim no. 2812). Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar