By. Hasan Bishri, Lc.
(Direktur Garaha Ruqyah Salemba, Jakarta Puast 081225211779)
Tuyul Bukan Anak Hasil Aborsi
Keyakinan sebagian masyarakat kita, mengaitkan keberadaan Tuyul dengan bayi yang diaborsi sebelum dilahirkan. Misalnya seperti yang ditulis oleh Okezone, saat mewawancarai perempuan indigo Furi Harun. Diterangkan Furi, penciptaan tuyul bisa dari bayi aborsi. Ya, bayi yang dibunuh secara paksa tersebut bisa menjadi medium terciptanya tuyul. (28 November 2019)
Sungguh aneh, bagaimana mungkin anak manusia berubah jadi hantu atau Jin yang dinamakan Tuyul? Materi penciptaannya saja bebeda, manusia diciptakan Allah dari unsur tanah, sementara Jin diciptkan Allah dari unsur Api. Manusia makhluk kasat mata, sedangkan Jin makhluk ghaib alias tidak kasat mata. Bahkan ada juga yang beranggapan bahwa Tuyul itu berasal dari anak manusia yang mati saat masih balita, dan anggapan ini juga sangat keliru jika kita lihat dari sudut pandang Syari’at.
Kemana Bayi yang Mati saat Balita
Mungkin karena bentuk Tuyul yang selalu digambarkan sebagai sosok kecil, pendek, mungil, gundul dan kerap tidak pakai baju, sehingga begitu gampangnya dikaitkan dengan sosok anak manusia yang masih balita. Dan anehnya banyak masyarakat yang percaya. Padahal itu adalah dua hal yang berbeda spesienya, dua makhluk yang beda materi penciptaannya.
Simaklah penjelasan Rasulullah saw. yang memberitahukan bahwa anak manusia yang meninggal saat masih balita atau belum dewasa, mereka ditempatkan oleh Allah di tempat yang khusus. Arwah mereka tidak gentayangan lalu berubah menjadi Tuyul, atau arwahnya lepas lalu ditangkap oleh dukun dan paranormal untuk dijadikan sebagai sosok Tuyul. Itu adalah anggapan atau keyakinan yang tidak sesuai dengan Syari’at Islam.
Simaklah petunjuk yang benar seperti yang disampaikan oleh Rasulullah saw. berikut. Rasulullah saw. pernah bersabda, “Anak-anak orang-orang Mukmin berada di suatu Gunung di Surga, mereka diasuh oleh Ibrahim as. dan Sarah (istrinya), sampai mereka dikembalikan ke Orangtua mereka pada hari Kiamat.” (HR. Ahmad, dan dishahihkan oleh Syekh al-Arnauth)
Dan pada riwayat lain, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang ditinggal mati oleh tiga anaknya yang belum baligh, kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga dengan rahmat yang Allah berikan kepadanya. Dikatakan kepada anak-anak yang mati (sebelum baligh): ‘Masuklah ke dalam Surga’. Kemudian mereka berkata: ‘Tidak, sampai orangtua kami masuk Surga’. Kemudian disampaikan kepada mereka, ‘Masuklah kalian ke Surga bersama orang-tua kalian’.” (HR. Nasa’i, dan dishahihkan Syekh al-Albani).
Lalu bagaimana dengan bayi orang-orang kafir (non muslim) yang meninggal dunia sebelum usia baligh? Simaklah jawaban Rasulullah saw. berikut, “Orang tua di bawah pohon adalah Ibrahim. Sedangkan anak-anak kecil yang ada di sekitarnya adalah anak-anak umat manusia (yang mati sebelum baligh).” (HR. Bukhari, no. 1386).
Yang dimaksud anak-anak tersebut adalah umum, yaitu anak-anak manusia yang meninggal dunia sebelum usia baligh. Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar