Setiap
Penyakit Pasti Ada Obatnya
(Graha Ruqyah Tempat Terapi Paling Dicari di Salemba 087874151924)
Ust. Hasan Bishri, Lc.
(Konsultan dan Praktisi Ruqyah Syar’iyah
Indonesia)
Rasulullah saw. bersabda, “Setiap penyakit pasti
ada obatnya. Bila suatu penyakit telah bertemu dengan obatnya, maka penyakit
itu akan sembuh dengan izin Allah ta’ala.” (HR. Muslim).
Muqoddimah
Bismillah wal
Hamdulillah. Ada akibat biasanya ada sebab. Yang demikian merupakan ketentuan Allah
ta’ala yang berlaku di jagad raya ini. Memang ini tidak mutlak terjadi pada
seluruh perkara. Namun mayoritas urusan makhluk tak lepas dari hukum sebab dan
akibat. Hukum ini merupakan sunnatullah yang lengkap dengan hikmah yang
terkandung di dalamnya. Biasanya siapa pun tidak bisa menggapai keinginannya
kecuali dengan hukum sebab dan akibat. Di alam nyata ini, tak ada sebab yang
sempurna dan bisa melahirkan akibat dengan sendirinya kecuali atas kehendak
atau iradah Allah ta’ala.
Kehendak Allah ta’ala
merupakan sebab atas segala sebab. Kehendak Allah adalah kekuatan yang selalu menuntut
(memunculkan) suatu akibat. Tak satu sebab pun bisa melahirkan akibat dengan
sendirinya, melainkan harus disertai sebab yang lain yaitu kehendak Allah
ta’ala. Allah ta’ala menetapkan pada sebagian sebab, hal-hal yang dapat
menggagalkan akibatnya. Adapun kehendak Allah ta’ala tidak membutuhkan sebab
yang lain kecuali kehendak-Nya itu sendiri.
Tidak ada sebab apapun
yang dapat melawan dan membatalkan kehendak Allah. Namun terkadang Allah
membatalkan hukum kehendak-Nya dengan kehendak-Nya (yang lain). Dialah yang
menghendaki sesuatu lalu menghendaki lawan yang bisa mencegah terjadinya.
Inilah sebab mengapa seorang hamba wajib memasrahkan dirinya, takut, berharap,
dan berkeinginan hanya ditujukan kepada Allah ta’ala saja.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berucap dalam doanya: “Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, dengan pemeliharaan-Mu dari siksa-Mu.
Dan aku berlindung keapada-Mu dari murka-Mu.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).
Berobat Cari Kesembuhan
Di antara sekian akibat
yang membutuhkan sebab adalah kesembuhan. Kesembuhan datang dengan sebab
berobat. Namun, apakah setiap orang yang berobat pasti sembuh? Jawabannya tentu
tidak. Karena kesembuhan itu datangnya dari Allah ta’ala, bukan dari obat atau
orang yang mengobati. Obat akan manjur dan mengantarkan kepada kesembuhan bila
Allah ta’ala kehendaki. Karena itu, seorang yang berobat tidak boleh
menyandarkan dirinya kecuali hanya kepada Allah ta’ala, bukan kepada obat dan
orang yang mengobatinya (peruqyah atau dokter).
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah memaparkan perihal berobat dalam beberapa
haditsnya. Di antaranya: “Setiap penyakit pasti ada obatnya. Bila suatu
penyakit telah bertemu dengan obatnya, maka penyakit itu akan sembuh dengan
izin Allah ta’ala.” (HR. Muslim). Dalam riwayat lain, “Tidaklah Allah
menurunkan suatu penyakit melainkan Allah menurunkan juga pula obatnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Di riwayat lain, “Suatu
saat datanglah serombongan orang Arab dusun ke Rasulullah . Mereka bertanya, “Wahai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bolehkah kami berobat?” Beliau
menjawab: “Ya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah ta’ala tidaklah
menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya, kecuali satu
penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit
tua.” (HR. Ahmad, Bukhari, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).
Dalam hadits yang lain,
“Sesungguhnya Allah ta’ala tidaklah menurunkan suatu penyakit melainkan
menurunkan pula obatnya. Hanya saja obat tersebut terkadang diketahui oleh
orang yang bisa mengetahuinya dan terkadang tidak diketahui oleh orang yang
berusaha untuk mengetahuinya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim. Imam
adz-Dzahabi menshahihkannya).
Ruqyah Terapi ala
Rasulullah
Di antara cara pengobatan
yang disyariatkan adalah melakukan ruqyah syar’iyah. Akhir-akhir ini,
pengobatan dengan ruqyah memang marak diperbincangkan dan dipraktekkan di
tengah kaum muslimin negeri ini. Padahal sebelumnya pengobatan dengan ruqyah
tidak banyak diketahui oleh mereka. Bahkan tidak jarang kaum muslimin sendiri
yang tidak mengenal sama sekali dengan yang namanya terapi ruqyah syar’iyah.
Padahal Ruqyah
Syar’iyah adalah terapi yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam untuk kita jadikan sebagai sarana berobat, atau mencari
kesembuhan yang datangnya dari Allah, atas penyakit apapun yang kita derita,
baik sakit fisik atau non fisik, sakit medis atau non medis, sakit jasmani
maupun rohani.
Aisyah rodhiyallohu ‘anha telah berkata, “Apabila Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam merasa
sakit, beliau meruqyah dirinya sendiri dengan membaca al-Mu’awwidzat (surat-surat perlindungan) lalu beliau meniupnya.”
(HR. Ahmad, no. 24308).
Di hadits yang lain, Aisyah rodhiyallohu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam, apabila
ada keluarganya yang sakit, maka beliau meniupnya dengan membaca al-Mu’awwidzat (surat-surat
perlindungan). Dan ketika beliau sendiri sakit saat menjelang kematiannya, maka
akulah yang meruqyahnya. Lalu aku tiupkan ke tangan beliau, dan aku usapkan ke
badan beliau, karena tangan beliau lebih besar berkahnya daripada tanganku.
(HR. Muslim).
Punutup
Setiap penyakit pasti ada obatnya.
Maka jangan putus asa dalam mencari kesembuhan (berobat). Jika Anda sekarang
merasakan suatu penyakit –baik sakit medis atau non medis-sebaiknya Anda
mencoba terapi Ruqyah Syar’iyah, terapi pengobatan yang telah diwariskan oleh
Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam,
dan diajarkan oleh Malaikat Jibril ‘alaihis
salam. Kami tunggu Anda di Graha Ruqyah Salemba, tempat
terapi Ruqyah Syar’iyah dan Bekam yang
saat ini lagi banyak dicari. Wallohul musta’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar