Rabu, 03 Februari 2021

Serial Jinnipedia Islam (8)

 


ALASAN IBLIS TIDAK MAU SUJUD KEPADA  NABI ADAM AS

By. Hasan Bishri, Lc. 

(Direktur Garaha Ruqyah Salemba Jakarta, 081225211779)


Apakah Iblis Tak Mau Sujud Pada Adam Karena Tak Ingin Tauhidnya Ternoda?

Al-Qur’an telah mengisahkan: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka semua kecuali Iblis... (QS. al-Baqarah: 34). Di Surat lain: Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis..." (QS. al-Isra’: 61). Sebetulnya ayat tersebut jelas maknanya, tapi sebagian orang memelintirnya sehingga gagal paham.

Misalnya pernyataan berikut: Makhluk yang paling bertauhid dan paling ma’rifat kepada Allah adalah Iblis dan Fir’aun, Iblis lebih mengenal Allah dan pernah berdialog langsung dengan-Nya. Keengganannya menuruti perintah Allah untuk bersujud kepada Adam adalah bukti bahwa dia benar-benar bertauhid murni tidak mau menodai kemurnian tauhidnya dengan bersujud kepada selain Allah. (Lihat https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub/article/view/2387)

Itulah pernyataan yang kerap dilontarkan Kaum Liberalis, persis seperti yang pernah dilontarkan Al-Hallaj (Seorang Tokoh Sufi Kontrofersial dan Sesat, yang dihukum mati pada tahun 309 H). Dalam kitabnya yang bernama Thawasin, ia mengapresiasi dan takjub atas apa yang diperbuat iblis dengan berkata: “Ma kaana fii ahlis samaa’i muwahhidun mitsla iblis!” Yang artinya: Tidak ada penghuni (penduduk) langit yang memiliki tauhid yang murni seperti iblis.” (Lihat https://alif.id/read/mukhammad-lutfi/kata-al-hallaj-iblis-itu-bertauhid-tapi-b216648p)


Inilah Faktor Pembangkangan Iblis

Kenapa Iblis tidak mau sujud kepada Adam as. saat diperntahkan oleh Allah ta’ala? Benarkah akarena Iblis ingin menjaga kemurnian tauhidnya? Karena ia tidak mau sujud kepada selain Allah, sebab dia sadar betul bahwa sujud kepada selain Allah adalah syirik besar. Benarkah itu alasan Iblis, atau itu akal-akalan segelintir orang untuk membela Iblis dan mengkultuskannya? 

Kejadian itu sudah lama sekali, yaitu di awal penciptaan manusia pertama (Adam). Dan kejadiannya pun di Surga, bukan di Bumi. Maksudnya kita jangan sok tahu dan merasa lebih bijak dalam menilai perbuatan seseorang, dan membelanya dari kekurangan serta kemaksiatannya. Yang Maha Tahu akan kejadian yang sebenarnya adalah Allah ta’ala.

Maka simaklah penjelasan Allah dalam al-Qur’an tentang motif keengganan Iblis untuk sujud kepada Adam, jangan sok tahu atau metasa lebih paham. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu? Iblis menjawab: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. al-A’raf: 12). Itulah faktor pertama, Iblis merasa lebih baik dari Adam sehingga ia enggan sujud.

Faktor kedua: Iblis bersikap Sombong dan Angkuh, bukan karena khawatir Tauhidnya ternoda. Hal itu disampaikan Allah dalam al-Qur’an: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabbur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (QS. al-Baqarah: 34). Iblis merasa lebih mulia dari Adam, itulah kesombongan yang melatarbelakangi keengganannya untuk sujud.

Faktor Ketiga: Iblis membangkang perintah Allah alias durhaka, bukan karena ia ingin menyembah Allah semata seperti yang mereka pahami. Simak firman Allah yang menegaskan hal itu: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.” (QS. al-Kahfi: 50)

Di surat lain: “Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang.” (QS. Thaha: 116)

Faktor Keempat: Iblis hasad atau iri dan dengki pada Adam yang dijadikan Allah sebagai khalifah, padahal Iblis telah diciptakan sebelum Adam, dan telah beribadah kepada Allah sebelum Adam ada. “Dia (iblis) berkata: Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". (QS. al-Isra’: 62)

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Hasad adalah sifat yang paling buruk. Ia adalah kemaksiatan yang kali pertama terjadi di Langit, yaitu hasadnya Iblis pada Nabi Adam. Dan kemaksiatan yang kali pertama terjadi di Bumi, yaitu hasadnya Qabil pada Habil.” (Kitab Zadul Masir fi ‘Ilmit Tafsir: 4/ 509)


Bukan Sujud Penyembahan Tapi Penghormatan

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Sujud yang diperintahkan Allah kepada Iblis saat itu adalah tunduk dan hormat bukan untuk penyembahan atau peribadatan. Karena itu adalah perintah Allah, maka ketika ia mengikuti perintah tersebut berarti ia mentaati Allah. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir: 1/ 232)

Sujud seperti itu pernah dilakukan oleh saudara-saudara Nabi Yusuf kepadanya: “Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf, “Wahai ayahku inilah ta´bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan…” (QS. Yusuf: 100)

Imam Ibnu Katsir berkata: “Dulu sujud seperti itu diperbolehkan dalam syari’at mereka. Apabila mereka memberi salam kepada orang tua, maka mereka bersujud kepadanya. Kebolehan ini terus berlaku dari Era Adam hingga syari’at Isa as., lalu diharamkan dalam Syari’at Muhammad saw. yaitu menjadikan sujud hanya dikhususkan pada Allah SWT.” (Kitab Tafsir Ibnu Katsir: 4/ 412)

Shahabat Mu’adz bin Jabal ra. pernah bersujud kepada Rasulullah saw. Lalu beliau menegurnya: “Apa-apaan ini, wahai Mu’adz?” Muadz menjawab, “Aku baru datang dari Syam. Yang kulakukan ini serupa dengan mereka, (orang-orang di sana) mereja sujud untuk Uskup dan Pendeta-pendeta mereka. Aku pun berkeinginan melakukannya kepadamu.” Beliau saw. berkata, “Jangan kau lakukan. Seandainya aku memerintahkan seseorang untuk bersujud, maka akan kuperintahkan istri untuk bersujud kepada suaminya.” (HR. Ibnu Majah, no. 1853).

Kalau Iblis tidak mau sujud ke Adam karena ia ingin menjaga kemurnian tauhidnya, tentu Allah Maha Mengetahui apa yang ia niatkan. Dan Allah tidak akan menghukumnya dengan mengeluarkannya dari Surga lalu melaknatnya. Tapi faktanya justru Iblis dinilai sebagai makhluk yang durhaka sehingga Allah melaknatnya sampai Kiamat. “Dan sesungguhnya kutukan (laknat) itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". (QS. al-Hijr: 35). Di ayat lain: Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari Surga, sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan". (QS. Shad: 77-78). Bagaimana kita mengatakan Iblis makhluk yang paling murni Tauhidnya, padahal yang berhak kita Tauhidkan telah melaknatnya. Wallahu ‘alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar