Jumat, 19 Februari 2021

Serial Jinnipedia Islami(19)



Inilah 10 Permintaan Iblis Saat Diturunkan ke Bumi

By. Hasan Bishri, Lc. 

(Ketua II ARSYI, 081225211779)

Ketika Iblis enggan untuk sujud menghormat kepada Adam as. karena kesombongan dan kedengkiannya, maka Allah mengeluarkan Iblis dari Surga. “Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai makhluk terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi Neraka Jahanam dengan kamu semuanya". (QS. al-A’raf: 18). Lalu dimana Iblis dan keturunannya ditempakan? Jawabannya di ayat selanjutnya.

Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan". Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.” (QS. al-A’raf: 24 – 25). 

Saat Iblis diturunkan ke Bumi dan ditanggunguhkan ajalnya sampai Kiamat nanti, ia punya permintaan khusus kepada Allah. Apa permintaannya? Simak jawaban Rasulullah saw. ini. 


Inilah Sepuluh Permintaan Iblis

Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya ketika Iblis telah diturunkan ke Bumi, ia berkata: wahai Tuhanku, Engkau telah menurunkan aku ke Bumi dan Engkau jadikan aku makhluk terkutuk, maka berilah aku rumah. Tuhan berkata: Kamar mandi (Toilet). Iblis berkata: Berilah aku tempat nongkrong. Tuhan menjawab: Pasar-pasar atau Mall dan perempatan jalan. Iblis berkata: Berilah aku makanan. Tuhan berkata: Setiap makanan yang tidak disebut nama Allah atasnya. Iblis berkata: Berilah aku minuman. Tuhan berkata: Setiap minuman yang memabukkan.

Iblis berkata: Berilah aku seruan. Tuhan berkata: Seruling-seruling. Iblis berkata: Berilah aku bacaan. Tuhan berkata: Syair-Syair. Iblis berkata: Berilah aku tulisan. Tuhan berkata: Tato. Iblis berkata: Berilah aku ucapan. Tuhan berkata: Kedustaan atau Kebohongan. Iblis berkata: Berilah aku Rasul (Utusan). Tuhan berkata: Para Dukun. Iblis berkata: Berilah aku perangkap. Tuhan berkata: Para wanita.” (HR. Ibnu Abid Dunya, Ibnu Jarir, Ibnu Mardawaih dan Thabrani, tapi Imam al-Haitsami mendhaifkannya karena ada sanad yang lemah yaitu Ali bin Yazid al-Alhani, Kitab Majma’uz Zawaid: 8/ 36). 

Meskipun para Ulama’ mendhaifkan sanad hadits tersebut, tapi banyak di antara mereka yang menjelaskan tentang kebenaran konten hadits tersebut. Dan penjelasan itu pun didukung dengan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih sehingga penjelasan itu menarik untuk kita pelajari dan kita tadabburi bersama sebagai bagian dari ajaran Syari’at kita. Di antara mereka adalah Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah dalam Kitab Ighatsatul Lahfan, Jilid 1 halaman: 251. 


Inilah Penjelasan Imam Ibnu Qayyim rahimahullah

Imam Ibnu Qayyim menukil riwayat tersebut dari Imam Ibnu Abid Dunya dalam kitabnya, yaitu Makayidus Syaithoni wa Hiyaluhu. Setelah menukil riwayat tersebut di Kitabnya, beliau berkata: Syawahid (Penguat) kebenaran atsar atau riwayat tersebut sangat banyak, bahkan dari setiap point yang tercantum dalam riwayat tersebut ada penguat dalilnya, baik dari as-Sunnah atau dari al-Qur’an.” Lalu beliau membahasnya setiap point dari 10 permintaan Iblis tersebut satu-persatu. Bagi yang mau menyimak rincinya, silakan merujuk Kitab Ighotsatul Lahfan halaman 251 – 254 (Kitab Versi Bahasa Arabnya). 

Ini di antara uraian penjelasan Imam Ibnu Qayyim: “Bagaimana bisa Dukun-Dukun itu bisa menjadi Rasul-Rasul Iblis? Karena orang-orang yang menyekutukan Allah menjadikan mereka sebagai rujukan, datang ke mereka saat ada masalah besar dalam kehidupan, mereka membenarkan ucapan para Dukun, berhukum (minta petunjuk) ke mereka dan mempercayai apa yang mereka katakan, sama persis seperti yang dilakukan oleh para pengikut Rasul kepada Rasul mereka. 

Bahkan mereka yakin bahwa para Dukun itu mengetahui hal-hal yang ghaib, mampu mengungkap misteri yang akan terjadi yang tidak mereka ketahui. Mereka di mata orang-orang musyrik seperti seorang Rasul. Dan memang para Dukun adalah benar-benar utusan Syetan (Iblis), yang diutus kepada mereka yang percaya agar mendustakan ajaran Rasul yang sebenarnya, dan membenarkan apa yang dikatakan Dukun. Mereka diutus Syetan agar manusia berpaling dari ajaran Rasul, dan membenarkan apa yang dikatakan Dukun, terutama terkait dengan hal yang ghaib.” (Kitab Ighotsatul Lahfan min Mashoyidisy Syaithon: 1/ 253)


Rasul Siapa yang Mau Kita Ikuti?

Setelah kita mengetahui bahwa ada dua jenis Rasul yang ada di dunia ini, yaitu Rasul Allah (yaitu Muhammad shalallallahu ‘alaihi wa sallam) dan Rasul Iblis, yaitu para Dukun, berarti kita harus ambil keputusan tegas, apakah kita mau jadi pengikut Rasul Allah atau menjadi pengikut Rasul Iblis. Yang jelas kita tidak mungkin ikut keduanya, karena misi keduanya sangat jauh berbeda. Rasul Allah mengajak kita untuk menyembah Allah semata (Tauhid) dan membimbing kita ke Surga. Sedangkan Rasul Iblis mengajak kita untuk menyembah Iblis (Syirik) dan menyeret kita ke Neraka. Sungguh sangat Jauh berbeda seperti jauhnya Timur dan Barat.

Makanya DR. Umar Sulaiman al-Asyqor rahimahullah menegaskan dalam kitabnya: “Sesungguhnya manusia itu terbagi menjadi 2 bagian. Yaitu; pengikut para Dukun dan pengikut para Rasul. Dan seorang hamba tidak mungkin menjadi pengikut Dukun sekaligus menjadi pengikut Rasul. Mereka akan jauh dari petunjuk Rasul saw. sedalam kedekatan mereka dengan Dukun. Dan mereka akan menjadi pendusta Rasulullah sedalam pembenaran mereka pada ucapan Dukun.” (Kitab Alamul Jin was Syayathin: 121). Ambil keputusan sekarang, jangan sampai jadi penyesalan setelah kematian, agar kita digolongkan sebagai Umat Muhammad yang mendapat Syafaatnya di Akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar