Jumat, 19 Februari 2021

Serial Jinnipedia Islami (20)


 

Awas..! Banyak Utusan Iblis Palsu

By. Hasan Bishri, Lc. 

(Ketua II ARSYI, 081225211779)


Pernahkah Anda beli barang di toko online? lalu barang yang Anda terima ternyata palsu. Pernahkan Anda dijanjikan oleh seseorang akan sesuatu? sewaktu hari H-nya ternyata janjinya palsu. Pernahkan Anda minum obat, setelah kita minum malah kesakitan? setelah dicek ternyata obatnya palsu. Pernahkah Anda diberi alamat rumah oleh seorang kenalan atau teman? begitu kita datangi rumahnya ternyata alamat yang diberikan palsu. Apa yang Anda rasakan saat mengalami momentum tersebut? Biasanya rasa kesal, sebal, jengkel, geregetan, marah, kecewa akan berkecamuk menyesakkan dada.

Ya, biasanya yang palsu akan bikin berang dan yang asli bikin tenang. Yang palsu bikin meradang dan yang asli bikin senang. Yang palsu bikin nangis dan asli bikin senyum manis. Yang palsu bikin merana dan yang asli bikin gembira. Tapi yang akan kita bahas ini beda, tidak seperti biasanya. Yang palsu bikin meradang dan yang asli bikin berang. Yang palsu bikin keki dan yang asli bikin rugi. Yang palsu bikin nyesak yang asli bikin sesat. Yang palsu bikin kesal dan yang asli bikin sial. Apakah itu? Ya Anda benar, jawabannya adalah praktik perdukunan.


Menyesal Akibat Dukun Nakal

Berikut ini laporan dari media massa terkait hal tersebut. KOMPAS.com - Kapolsek Jatiuwung, Tangerang, Kompol Aditya Sembiring mengatakan, 10 korban pencabulan dukun berinisial SD menjalani trauma healing. "Untuk para korban 10 orang kami koordinasi dengan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kota Tangerang membantu kami memberikan konseling," kata Aditya, Rabu (21/10/2020). Aditya menambahkan, pemberian trauma healing untuk para korban dinilai penting demi meminimalisir dampak kejadian pencabulan yang dialami. Para korban merupakan perempuan yang berusia dewasa, berkisar 21-40 tahun. Si Dukun mengaku bisa menyembuhkan penyakit Covid-19.

Solopos.com – Pasien yang menjadi korban pencabulan dukun cabul dari Bondowoso, Jawa Timur, mengaku merasa terhipnosis. Dia diantar suaminya bertemu dukun tersebut di suatu hotel di kawasan Situbondo, Selasa (21/7/2020). Korban adalah seorang wanita berusia 30 tahun asal Bondowoso. Dia menemui dukun itu untuk mengobati penyakit asam lambung. Kala itu, dukun dan pasien sama-sama memesan kamar. Tetapi selama pengobatan berlangsung, suami korban diminta menunggu di kamar pesanan dukun cabul Bondowoso itu. Sementara pengobatan dilakukan dilakukan di kamar pesanan korban. Dukun berinisial AR, 40, itu memasukkan sebutir telur ke kemaluannya. Selanjutnya pelaku meminta korban mengeluarkan telur itu, dengan bantuannya.


Dibikin Malu oleh Dukun Palsu

news.detik.com - Dua warga Pujon, Kabupaten Malang, diciduk polisi. Mereka menipu tetangganya hingga belasan miliar rupiah. Modus yang mereka lakukan adalah mengaku sebagai dukun yang mempunyai samurai hasil ritual. Samurai itu, jika dijual, harganya bisa triliunan rupiah. Kedua tersangka adalah Atim Hariyono dan Sugeng Sutrisno, warga Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Untuk meyakinkan korban, Atim mengaku bias menggandakan uang dengan syarat melalui sebuah ritual. Hampir 4 tahun lamanya, kedua tersangka memperdaya korban. Selama itu juga, kedua pelaku berhasil mengeruk uang Rp 18 miliar. Korban percaya pelaku bisa mengeluarkan samurai dari alam ghaib yang nanti bisa dijual dengan harga Trilyunan rupiah.


Sekarat di Tangan Dukun Sesat

tirto.id - Bagi warga Sumatera Utara, Suradji bukan sembarang orang. Ia, yang biasa akrab disapa Dukun AS, adalah tersangka pembunuhan berantai dengan korban tewas sebanyak 42 orang. Semua korbannya adalah perempuan. Aksi keji itu ia lakukan dalam kurun waktu 1986-1994 di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Motif pembunuhan didasari klaim Suradji atas wangsit dari mendiang ayah yang memerintahkannya untuk membunuh 70 perempuan agar jadi sakti mandraguna.  “Kami, majelis hakim, memutuskan bahwa saudara terdakwa dijatuhi hukuman mati!” Haogoaro Harefa, hakim ketua yang memimpin jalannya persidangan pada 24 April 1998 tersebut memutuskan perkara dengan mantap. Gemuruh tepuk tangan para hadirin pun langsung memadati ruang sidang.

news.detik.com - Mahkamah Agung (MA) menghukum mati Muslimin (50) karena membunuh 3 orang di Batang, Jawa Tengah (Jateng). Muslimin mengaku sebagai dukun yang bisa menggandakan uang. Hal itu terungkap dalam berkas putusan yang dilansir website MA, Kamis (27/8/2020). Muslimin membunuh tiga orang yaitu Slamet, Lutfi Abdillah dan Restu Novianto. Pembunuhan itu dilakukan kurun 2014-2017 tidak jauh dari rumahnya di Dukuh Segan, Desa Sawangan, Gringsing, Batang. Slamet awalnya datang ke Muslimin meminta uangnya digandakan. Slamet membawa uang cash Rp 140 juta ke rumah Slamet dengan harapan uang itu bisa dilipatgandakan. Saat Slamet sedang semedi ritual, Muslimin memukulnya dengan kayu sehingga Slamet tersungkur. Sejurus kemudian, tubuh Slamet dimasukkan ke dalam lobang dan dikubur. Uang Rp 140 juta digondol Muslimin untuk beli tanah dan rumah.


Wahai Umat, Ingat Pesan Nabi Muhammad saw.

Kita tidak menutup mata bahwa ada banyak kesaksian (testimoni) dari orang sekitar tentang keberhasilan mereka setelah memanfaatkanjasa perdukunan. Ada orang yang mengaku sembuh setelah berobat ke dukun. Ada orang yang mengaku naik jabatan setelah dilakukan ritual perdukunan. Itu memang ada, tapi bukan berarti aktifitas itu dibolehkan oleh agama. Sama dengan maling, copet, perampok, koruptor yang berhasil menggondol uang jutaan bahkan miliaran rupiah. Keberhasilan mereka tidak bisa dijadikan legalitas keabsahan perilaku mereka. Agama tetap mengharamkannya, dan negera juga tetap melarangnya. Dan para pelakunya kalau tetangkap, pasti diberikan hukuman setimpal.

Allah telah mengharamkan praktik perdukunan, dan Rasulullah saw. juga dengan tegas melarang umatnya untuk datang ke dukun atau menggunakan jasa perdukunan. Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang datang ke peramal atau dukun, lalu membearkan apa yang dia katakan, maka ia telah kufur pada apa yang diturunkan pada Muhammad (Qur’an dan Hadits).” (HR. Hakim dan Bazzar, dishahihkan Imam al-Haitsami). Jadilah Pengikut Rasulullah saw., jangan jadi pengikut Dukun, entah itu Dukun Palsu atau Dukun Asli. Wallohul musta’an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar